» » Takut di 'Tusuk' Pisau oleh Bawahannya, Kaban BP4K Sitaro Lari Terbirit-birit

Takut di 'Tusuk' Pisau oleh Bawahannya, Kaban BP4K Sitaro Lari Terbirit-birit

Reporter on Kamis, 25 Juni 2015 |

SIAU : Belum lama berselang setelah kejadian Asisten II Herry Lano yang hampir ‘mencekik’  Hendrik Lalamentik selaku Sekretaris BKD Sitaro. Lagi lagi masyarakat bumi karangetang dibuat gempar dengan aksi yang dilakukan oleh Kepala Bidang (Kabid) pada instansi Badan Pelaksana Penyuluhan pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Sitaro, Yopi Yakobus.

Dimana, berdasarkan informasi yang berhasil dirangkum dari beberapa sumber terpecaya pemkab Sitaro, diketahui kala itu Yopi hampir saja menganiaya kepala badan-nya (Kaban) sendiri, Ridson Bawotong, dengan cara ‘menodongkan’ sebuah pisau kepada pimpinananya, Pelak saja jika Bawotong pun langsung lari terbirit-birit guna menghindari tindakan yang dilakukan Yopi.

“Wah kemarin pemkab memang gempar, gara-gara ada kabid kejar kaban dengan pisau,”ujar sejumlah sumber, Kamis (25/06)

Dengan adanya kejadian tersebut, Bawotong pun langsung melaporkan anak buahnya kepihak kepolisian untuk segera mendapat perlindungan.

Sementara Kapolsek Siau Barat Kompol Harris O. Bingku ketika dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut, dia mengatakan, saat ini proses perkaranya telah dicabut oleh pihak pelapor . “Iya ada dan sudah masuk pada laporan kami,  tetapi perkaranya sudah dicabut dengan menyelesaikan secara damai,”katanya

Secara terpisah, Kabid Penyuluh (BP4K) Yopi Yakobus ketika dimintai keterangannya menapik jika dirinya telah ‘menodongkan’ pisau kepada Bawotong. Ia mengaku hanya membawa koran yang ia bawa dari warung dan kemudian mengejar pimpinannya itu. “Tidak pak, kita hanya membawa koran bukan pisau,”kilahnya. Kamis (25/06)

Dijelaskan Yopi, penyebab dia melakukan hal itu bermula karena dirinya kesal lantaran kegiatan yang digelar oleh pihak penyuluhan di Kecamatan Siau Timur Selatan dibatalkan oleh kepala badan.

“Kita hari senin itu sudah rapatkan dengan jajaran BP4K untuk menggelar kegiatan penyuluhan di Sitimsel, dan kaban pun sudah menyutujui, tapi entah mengapa pada hari H pelaksanaan, hari selasa, kaban meminta untuk di pending kegiatan itu dengan alasan yang tidak jelas. Tentu, kita merasa tidak enak kepada masyarakat karena telah mengundang, apalagi sejumlah persiapan seperti konsumsi sudah kita pesan dan lagi, sebagian tamu juga sudah ada yang datang, masak kita harus pending? Kan tidak enak apa kata masyarakat nanti. ”jelasnya

Kendati begitu, Yopi mengakui, Karena faktor itulah mengapa dirinya melakukan hal yang anarkis kepada pimpinannya, “Namanya juga manusia pak, kita kesal dengan pimpinan, karena kita tidak mau masyarakat menilai pemerintah mempermainkan mereka, kasihan waktu mereka sudah terbuang hanya menghadiri kegiatan tersebut kemudian kaban meminta untuk dipending,”terangnya (rags)
Baca Juga Berita Terkait Lainnya