» » Duh! Asisten II Sitaro hampir ‘Cekik’ bawahannya

Duh! Asisten II Sitaro hampir ‘Cekik’ bawahannya

Reporter on Kamis, 25 Juni 2015 |

SIAU : Akibat kesalafahaman di dalam urusan pemerintah kabupaten Sitaro membuat Asisten  II, Herry lano, SE, MM kesal dan geram hingga akhirnya melakukan hal sedikit anarkis yakni mengangkat kraa baju Hendrik lalamentik selaku Sekretaris Badan Kepegawaian Daerah. Tak pelak jika perbuatan sang Asisten yang juga menjabat sebagai ketua Adat itu disoroti sejumlah kalangan masyarakat.

Menanggapi hal itu, Hendrik Lalamentik ketika dikonfirmasi terkait kejadian itu membenarkan jika atasannya hampir saja membuat hal yang anarkis kepada dirinya dengan mengangkat kraa pakaiain yang ia kenakan, “Itu kesalafahaman aja, tapi sempat kita tangkis kok, sudahlah,”kata Hendrik dengan penuh senyum , Kamis (25/06)

Namun, ketika ditanya mengapa hal itu terjadi, Lalamentik enggan menceritakan secara detail, dia hanya mengatakan, kejadian itu bermula tentang nota dinas saja, “Masalah nota dinas aja, karena bukan kita punya tupoksi, sudah tidak apa, dan lagi kejadian ini sudah selesai, kita juga udah mendatangi ruangan beliau kok untuk menjelaskan, sudah ya,”katanya lagi.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihinpun media ini dari beberapa sumber terpecaya pemkab Sitaro,  kekesalan Herry lano itu disebabkan karena perintah yang ia layangkan kepada Lalamentik belum juga diindahkan dalam kepengurusan nota dinas. Alasan Lalamentik  belum memproses nota dinas itu karena belum mendapat petunjuk dari Bupati.

Dengan begitu, Lano pun langsung menanyakan hal itu kepada bupati dan mengakui bahwa orang nomor satu di Sitaro itu belum mengetahui perihal tersebut.  “Mungkin itu, makannya pak asisten marah karena nota dinas belum diurus, entah nota dinas punya siapa kita juga kurang tahu, “kata sumber yang minta identitasnya dirahasiakan.

Sementara Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Victor R Salindeho, ikut angkat suara terkait kejadian itu, dikatakanya, dirinya sangat kecewa dengan perilaku seorang ketua adat “Ketua Adat itu menjadi panutan dan contoh masyarakat, mengapa dia berbuat tindakan ‘biadab’,”tegas Salindeho yang getol mengkritik pemerintahan itu.

Menurutnya, jika memang ada permasalahan didalam roda pemerintah sebaiknya dilakukan dengan ‘kepala dingin’, “Dia melakukan itu pasti ada permasalahan, seharusnya dilakukan secara bijak tidak perlu sampai mengakat kraa baju bawahannya,”kata Salindeho dengan kesal. (rags)
Baca Juga Berita Terkait Lainnya